Sabtu, 01 November 2014

INDONESIA DIPANDANG MASYARAKAT BIASA DENGAN KASAP MATA



Muhamad Asdi Juanda
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura 
 
Kita semua adalah manusia-manusia yang hidup dan tinggal di sebuah negara yang diberi nama Indonesia oleh pejuang dan tokoh-tokoh revolusioner kita. Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik. Indonesia punya burung garuda sebagai lambang negara dan kain yang berwarna merah putih sebagai bendera. Indonesia punya soekarno sebagai presiden pertama yang zaman pemerintahannya disebut masa orde lama. 

Indonesia pernah dijajah oleh negara belanda selama 3,5 abad dan dijajah negara jepang selama 3,5 tahun. Sekarang Indonesia sudah merdeka dari jajahan-jajahan negara tersebut, tetapi Indonesia sekarang dijajah oleh masyarakat pribuminya sendiri. Masyarakat Indonesia dari masa orde lama sampai dengan masa reformasi jauh dari kata sejahtera, tanpa terkecuali masyarkat yang menjadi pejabat negara dan orang yang punya harta. 


A.    PEMBANGUNAN NASIONAL

Pembangunan nasional Indonesia dipandang secara kasap mata terlihat tidak merata. Berbicara masalah pendidikan, katanya pendidikan itu penting, tapi mengapa saat di pulau jawa sudah berdiri gedung sekolah dengan bertiang baja dan berdinding kaca, sedangkan di pulau lain masih berdiri sekolah dengan lantai tanah dan prabotan kayu semata. Saat jalan negara di pulau jawa sudah berwarna hitam, sedangkan di pulau-pulau lain jalan negara masih berwarna kuning. Dan ditambah lagi, daerah di pulau jawa sudah dilihat dengan menggunakan  mikroskop, tetapi daerah di pulau lain hanya dilihat dengan sebelah mata. Itu ada apa, Apakah Indonesia ini hanya milik satu pulau saja?
B.     LAPANGAN KERJA
Masyarakat Indonesia butuh banyak lapangan kerja tetapi sayangnya lapangan kerja yang dibuka hanya menjadi mafia, dan menjadi makanan santapan pemangsa, sebagian besar wakil rakyat yang duduk di parlemen hanya berlomba-lomba mengejar harta dan kepentingan pribadinya tanpa memikirkan masyarakat yang diwakilinya.
Ketika sumber daya manusia yang dibutuhkan negara ini sudah ada tetapi tidak dimanfaatkan dengan sebaiknya, saat mereka dibutuhkan untuk membangun negara luar, Indonesia melepaskan dengan mudahnya, seolah-olah di negara ini tidak ada tempat untuk mereka, dan saat negara lain tertawa Indonesia juga ikut tertawa, tapi saat negara lain mulai bekerja, Indonesia hanya diam dan memandang saja.
Indonesia Negara ku Tercinta, Indonesia Negara ku dijadikan tempat untuk mencari harta. Sampai sekarang hanya sedikit orang yang mau berkontribusi untuk Indonesia tanpa ada memikirkan kepentingan pribadinya. Sungguh malang nasibmu Indonesia, mengapa engkau hanya dijadikan tembok tempat berlindung untuk orang-orang yang punya kepentingan kelompok dan pribadi.

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system