Beberapa tahun terakhir tentunya kita semua melihat secara langsung masyarakat-masyarakat yang merayakan momen pergantian tahun. Di momen pergantian tahun tersebut masyarakat tidak pernah lepas dari yang namanya pesta kembang api. Tidak tahu pasti sejak kapan pesta kembang api di Indonesia ini mulai dilangsungkan, tetapi yang pasti kebudayaan kembang api ini sekarang sudah melekat jelas pada masyarakat, menjadi kebudayaan, dan menjadi indentitas setiap perayaan momen tersebut.
sebenarnya perayaan tahun baru 1 Januari adalah tradisi
kaum sekuler negara-negara barat khususnya bangsa Romawi. Perayaan pertama
tahun baru jatuh pada 1 Januari 45 SM pada masa kekaisaran Julius Caesar Roma.
Kemudian pesta kembang api, diyakini berasal dari kebudayaan bangsa China
sekitar 2 ribu tahun silam. Awal mulanya muncul saat koki China tidak sengaja
mencampur materi belerang dan arang. Bahan tersebut dipanaskan di atas api
dan dikeringkan sehingga menghasilkan bubuk pipih hitam yang jika dibakar akan
menghasilkan ledakan yang keras. Campuran awal ini dikenal sebagai bubuk mesiu.
Campuran tersebut dimasukkan ke dalam bambu dan dilemparkan ke dalam api. Gas
yang dihasilkan dari bubuk di dalam bambu tersebut akan menciptakan tekanan
sehingga meledakkan tambung itu. Keberadaan materi ledakan yang
menghasilkan cahaya indah tersebut menjadi bagian penting bagi kebudayaan China
seperti pernikahan, ritual agama, perayaan kepercayaan dan cara untuk
menakut-nakuti roh jahat.
Jika kita lihat konteks kebudayaan Indonesia
sendiri, sampai sekarang ini kita tidak mengetahui pasti apa yang menjadi
tujuan diadakannya pesta kembang api di Indonesia. tetapi banyak sekali
masyarakat yang beranggapan bahwa pesta kembang api ini diadakan untuk
menunjukan kemeriahan momen yang dirayakan, tidak terlepas dari itu ada juga
masyarakat yang menganggap pesta kembang api tidak memiliki tujuan yang
positif, karena hanya sebagai ajang membuang uang untuk membuat kagum mata.
Dari anggapan masyarakat tersebut tentunya kita bisa menilai ada masyarakat
yang menyambut baik pesta kembang api ini dan ada juga masyarakat yang menolak
perayaan pesta kembang api ini.
Perayaan pergantian tahun dan pesta kembang api
seperti ini tentunya berpengaruh terhadap moral para pemuda, dengan euforia
yang berlebihan sering sekali kita temukan tidak sedikit pemuda yang
merayakannya dengan mengkonsumsi minuman-minuman beralkohol. Selama ini dampak
negatif dari konsumsi alkohol yang paling banyak diketahui orang adalah mabuk
semata, dan itupun dapat hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata efek negatif
itu tidak berhenti sampai disitu saja. Tak sekedar menyebabkan mabuk, alkohol
juga memiliki dampak negatif lain yang bisa membuat tubuh anda kewalahan.
Minuman keras atau sering disebut sebagai minuman beralkohol adalah minuman
yang mengandung zat etanol. Etanol adalah zat/bahan yang bila dikonsumsi akan
menurunkan tingkat kesadaran konsumennya (mabuk). Minuman keras ini akan
menyerang saraf otak manusia dan merusaknya secara perlahan. Yang lebih parah
adalah minuman keras ini memiliki zat adiktif, yaitu zat yang apabila
dikonsumsi akan membuat orang tersebut merasa ingin terus mengkonsumsinya dan
akhirnya malah merasa bergantung pada minuman keras. Ada juga pemuda yang
saling membawa pasangannya dalam merayakan pesta kembang api dan pergantian
tahun, hal seperti ini pasti akan memicu yang namanya seks bebas dikalangan
pemuda. Banyak sekali dampak dari seks bebas ini diantaranya ialah hamil diluar
nikah, kemudian melakukan aborsi, turut berperan dalam penyebaran penyakit, dan
yang terpenting menciptakan kenangan buruk. Apabila seseorang terbukti telah
melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa
bersalah yang berlarut-larut kemudian menanggung malu sehingga menjadi beban
mental yang berat.
Semua permasalahan di atas pasti akan mempengaruhi
perubahan mental dan moral yang signifikan dikalangan pemuda, yang seharusnya
menjadi generasi pelurus dan penerus bangsa ini dan menjaga keberlangsungan
kebudayaan-kebudayaan lokal agar tetap ada, tetapi malah mereka yang merusak
dan menghilangkannya. Apa jadinya bangsa ini ketika para generasi mudanya
banyak sekali melakukan hal yang negatif ketimbang hal yang positif.
Kita sekarang memang mengalami proses modernisasi
sosial yaitu perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang
modern, tetapi nilai-nilai kebudayaan itu jangan sampai kita lupakan dan kita
hilangkan begitu saja, karena hal itu lah yang menjadi kekayaan tersendiri dari
bangsa ini. Siapa lagi yang akan berperan aktif dalam menjaga keberkangsungan
kebudayaan lokal yang ada kalau tidak datang dari para kaum pemuda dan
masyarakatnya.
Kemudian momen perayaan pergantian tahun dan pesta
kembang api ini, sudah seharusnya kita ganti dengan kegiatan-kegiatan yang
lebih banyak menimbulkan kesan positif dan melatih kreatifitas masyarakat,
seperti perlombaan kebudayaan-kebudayaan lokal baik itu tarian maupun dalam
bentuk permainan tradisional, hal seperti tentunya berperan dalam menjaga
keberlangsungan budaya lokal, dan juga diisi juga dengan kegiatan-kegiatan yang
bisa menambahkan wawasan pemikiran para pemuda entah itu dalam bentuk seminar,
dialog, dan pembuatan karya tulis.
Sebagai masyarakat tentunya kita harus bisa lebih
kritis dan bijak dalam menanggapi hal-hal seperti ini. Perlu kita semua sadari
di negara kita ini banyak sekali budaya-budaya lokal yang harus kita jaga,
budaya-budaya yang lebih melatih kreatifitas individu masyarakatnya. Tidak etis
ketika ada budaya dari luar masuk ke negara ini, kita sebagai masyarakat
langsung menjadikannya kebudayaan baru sehingga kita lupa dengan
kebudayaan-kebudayaan lokal yang sudah ada dan berlangsung lama dalam kehidupan
masyarakat kita. Kalau kita tidak menjaganya maka cepat atau lambat
kebudayaan-kebudayaan itu pasti akan hilang begitu saja. Kemudian budaya yang
masuk dari luar tentunya harus kita pilih juga, budaya yang baik kita adopsi
kalau yang tidak baik harus kita jauhkan.
0 komentar:
Posting Komentar