Rabu, 24 Februari 2016

Hutan Kalimantan Barat Mengalami Deforestasi dan Degradasi




Muhamad Asdi Juanda
Mahasiswa Fakultas Hukum
 Universitas Tanjungpura

            Pada tahun 2000-an yang lalu kalimantan barat memiliki hutan seluas kurang lebih 7 ha, tetapi hutan seluas itu menyusut seiring dengan bergulirnya waktu. Coba kita lihat pada periode antara tahun 2003 sampai dengan tahun 2006, hutan di kalbar mengalami  deforestasi sebesar 42,4 ribu hektar pertahun dan ditambah lagi dengan degradasi sebesar 94,5 hektar pertahunnya. Yang menjadi penyebab utama hutan di kalbar mengalami deforestasi adalah konversi lahan hutan, penebangan liar, dan  kebakaran hutan. Khusus untuk penyebab degradasi adalah aktivitas pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran. Kemudian ditambah lagi pada tahun 2008 yang lalu kalbar kehilangan hutan kurang lebih 200 hektar akibar kebakaran hutan dan pada tahun 2009 kalbar kehilangan hutan kurang lebih 374 hektar. Sehingga pada tahun 2011 hutan kalbar tercatat masih seluas kurang lebih 6,2 hektar.
Data-data tadi tercatat hanya sampai pada tahun 2011, sedangkan kita ketahui pada tahun 2015 yang lalu banyak kebakaran hutan yang terjadi di kalbar yang menyebabkan kalbar dibalut oleh kabut asap uang berkepanjangan. Dampak dari kebakaran hutan pada tahun 2015 tentunya membuat hutan kalbar kembali mengalami yang namanya deforestasi. Yang tadi hanya dari perspektif kebakaran hutan belum lagi ditambah dengan aktivitas pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit yang masih belum tercatat, hal ini seakan-akan menunjukan kalau hutan di kalbar ini mengalami deforestasi dan degradasi secara besar.
Situasi yang terjadi sekarang ini tidak mungkin dibiarkan terlalu berlarut, karena hutan memiliki fungsi tersendiri dalam keberlangsungan hidup umat manusia, diantaranya sebagai, Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara. Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alami maupun kegiatan manusia. . Karena hutan itu sendiri merupakan sumberdaya yang tidak ternilai, didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya.
 Langkah preventif penyelamatan hutan di kalbar harus segera dilakukan oleh pemerintah provinsi kalbar untuk mejaga dan merawat hutan di kalbar supaya tidak tergeruk oleh waktu. Situasi sekarang ini sangatlah urgent, perlu sekali rekonsilidasi antara pemerintahan kabupaten yang ada di kalbar dan pemerintah provinsi kalbar untuk membicarakan terkait hutan di kalbar, berkosilidasi berdiskusi mencari solusi yang tepat untuk menyikapi permasalahan yang yang kita hadapi sekarang. Kemudian semua komponen masyarakat yang ada di kalbar harus juga dilibatkan dalam memperbaiki kondisi hutan kalbar saat ini. Tujuan melibatkan komponen masyarakat, tentu saja, agar mereka menyadari bahwa hutan dan lingkungan itu sangat penting dijaga kelestariannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system